welding


 
Dengan kemajuan teknologi khususnya di bidang pengelasan, maka penerapan teknik pengelasan telah digunakan secara luas. Luasnya penggunaan teknologi las disebabkan karena bangunan dan mesin yang dibuat dengan mempergunakan teknik pengelasan ini menjadi lebih murah.
Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam konstruksi sangat luas mulai dari alat transportasi( perkapalan,sepeda motor, mobil,kereta api, pesawat terbang,sampai sepeda).  Bidang konstruksi (jembatan, rangka baja) dan masih banyak lagi yang lainya.
Disamping itu untuk pembuatan las, proses las dapat juga dipergunakan untuk reparasi misalnya untuk mengisi lubang-lubang coran, membuat lapisan keras pada perkakas, mempertebal bagian-bagian yang sudah aus dan macam-macam reparasi lainnya. Pengelasan bukan tujuan utama dari konstruksi tetapi hanya merupakan sarana untuk mencapai ekonomi pembuatan yang lebih baik. Karena itu rancangan dan cara pengelasan harus betul-betul memperhatikan kesesuaian antara sifat-sifat las dengan kegunaan konstruksi serta keadaan sekitarnya.
1. Pengertian Pengelasan Asetilin dan Pengelasan busur listrik
Pengelasan asetilin adalah pengelasan dengan gas yang dilakukan dengan membakar bahan bakar gas(asitelin) dengan O2 sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu yang dapat mencairkan logam induk dan logam pengisi. Prinsip dari teknik pengelasan ini adalah mencairkan kedua buah logam untuk menjadi satu bagian. Teknik pengelasan ini biasanya digunakan untuk benda yang mempunyai ketebalan antara 1- 5 mm
Las busur listrik atau SMAW adalah suatu proses penyambungan logam dengan mempergunakan tenaga listrik sebagai sumber panas.jadi semakin besar arus yang dipakai maka semakin besar pula panas yang dihasilkan.
# Peralatan las listrik terdiri dari :
1.      Pesawat las
Pesawat-pesawat las yang dipakai bermacam-macam tapi bila ditinjau dari jenis arus yang keluar dapat digolongkan atas 3 macam yaitu :
·         Pesawat las arus bolak balik (AC)
·         Pesawat las arus searah (DC)
·         Pesawat las arus bolak balik dan searah (AC-DC) yang merupakan gabungan dari pesawat las AC dan DC.
·         Pesawat Las arus bolak-balik (AC).
Macam-macam pesawat las ini seperti transformator las, pembangkit listrik motor Diesel, atau motor bensin. Transformator las yang banyak digunakan diindustri-industri mempunyai kapasitas 200 – 500 A. Pesawat las ini dipakai karena biaya operasinya yang rendah disamping harganya yang relatif murah. Voltase keluar dari pesawat trafo ini antara 36 – 70 Volt
·         Pesawat Las arus searah (DC).
Pesawat las arus searah ini dapat berupa pesawat trafo rectifier, pembangkit listrik motor Diesel atau motor bensin, maupun pesawat pembangkit listrik yang digerakkan oleh motor listrik. Salah satu jenis pesawat las arus searah yaitu pesawat pembangkit listrik yang digerakkan oleh motor listrik (generator).
·         Pesawat Las AC – DC
Pesawat las ini merupakan gabungan dari pesawat las arus bolak balik dan arus searah. Dengan pesawat ini akan lebih banyak kemungkinan pemakaiannya karena arus yang keluar dapat berupa arus searah maupun arus bolak balik. Pesawat las jenis ini misalnya trafo-rectifier maupun pembangkit listrik motor Diesel.
Selain pesawat las, yang tidak kalah pentingnya adalah elektroda.
Klasifikasi elektroda :

Elektroda baja lunak dan baja paduan rendah untuk las busur listrik manurut klasifikasi AWS (American Welding Society) dinyatakan dengan tanda E XXXX yang artinya sebagai berikut :

E menyatakan elaktroda busur listrik
XX (dua angka) sesudah E menyatakan kekuatan tarik deposit las dalam ribuan Ib/in2 lihat table.
X (angka ketiga) menyatakan posisi pangelasan.
angka 1 untuk pengelasan segala posisi. angka 2 untuk pengelasan posisi datar di bawah tangan
X (angka keempat) menyataken jenis selaput dan jenis arus yang cocok dipakai untuk pengelasan lihat table.

Contoh : E 6013
Artinya:
Kekuatan tarik minimum  las adalah 60.000 Ib/in2 atau 42 kg/mm2
Dapat dipakai untuk pengelasan segala posisi
Jenis selaput elektroda Rutil-Kalium dan pengelasan dengan arus AC atau DC + atau DC
Elektroda Baja Lunak
Macam-macam jenis elektroda baja lunak perbedaannya hanyalah pada jenis selaputnya. Sedang kan kawat intinya sama.
  • 1. E 6010 dan E 6011
    Elektroda ini adalah jenis elektroda selaput selulosa yang dapat dipakai untuk pengelesan dengan penembusan yang dalam. Pengelasan dapat pada segala posisi dan terak yang tipis dapat dengan mudah dibersih­kan. Deposit las biasanya mempunyai sifat sifat mekanik yang baik dan dapat dipakai untuk pekerjaan dengan pengujian Radiografi. Selaput selulosa dengan kebasahan 5% pada waktu pengelasan akan menghasilkan gas pelindung. E 6011 mengandung Kalium untuk mambantu menstabilkan busur listrik bila dipakai arus AC.
  • 2. E 6012 dan E 6013
    Kedua elektroda ini termasuk jenis selaput rutil yang dapat manghasilkan penembusan sedang. Keduanya dapat dipakai untuk pengelasan segala posisi, tetapi kebanyakan jenis E 6013 sangat baik untuk posisi pengelesan tegak arah ke bawah. Jenis E 6012 umumnya dapat dipakai pada ampere yang relatif lebih tinggi dari E 6013. E 6013 yang mengandung lebih benyak Kalium memudahkan pemakaian pada voltage mesin yang rendah. Elektroda dengan diameter kecil kebanyakan dipakai untuk pangelasan pelat tipis.
  • 3. E 6020
    Elektroda jenis ini dapat menghasilkan penembusan las sedang dan teraknya mudah dilepas dari lapisan las. Selaput elektroda terutama mengandung oksida besi dan mangan. Cairan terak yang terlalu cair dan mudah mengalir menyulitkan pada pengelasan dengan posisi lain dari pada bawah tangan atau datar pada las sudut.
Elektroda Berselaput
Elektroda berselaput yang dipakai pada Ias busur listrik mempunyai perbedaan komposisi selaput maupun kawat Inti. Pelapisan fluksi pada kawat inti dapat dengah cara destrusi, semprot atau celup. Ukuran standar diameter kawat inti dari 1,5 mm sampai 7 mm dengan pan­jang antara 350 sampai 450 mm. Jenis-jenis selaput fluksi pada elektroda misalnya selulosa, kalsium karbonat (Ca C03), titanium dioksida (rutil), kaolin, kalium oksida mangan, oksida besi, serbuk besi, besi silikon, besi mangan dan sebagainya dengan persentase yang berbeda-beda, untuk tiap jenis elektroda.

Tebal selaput elektroda berkisar antara 70% sampai 50% dari diameter elektroda tergantung dari jenis selaput. Pada waktu pengelasan, selaput elektroda ini akan turut mencair dan menghasilkan gas CO2 yang melindungi cairan las, busur listrik dan sebagian benda kerja terhadap udara luar. Udara luar yang mengandung O2 dan N akan dapat mempengaruhi sifat mekanik dari logam Ias. Cairan selaput yang disebut terak akan terapung dan membeku melapisi permukaan las yang masih panas.

  • Elektroda dengan Selaput Serbuk Besi
    Selaput elektroda jenis E 6027, E 7014. E 7018. E 7024 dan E 7028 mengandung serbuk besi untuk meningkatkan efisiensi pengelasan. Umumnya selaput elektroda akan lebih tebal dengan bertambahnya persentase serbuk besi. Dengan adanya serbuk besi dan bertambah tebalnya selaput akan memerlukan ampere yang lebih tinggi.
  • Elektroda Hydrogen Rendah                                                                                                     Selaput elektroda jenis ini mengandung hydrogen yang rendah (kurang dari 0,5 %), sehingga deposit las juga dapat bebas dari porositas. Elektroda ini dipakai untuk pengelasan yang memerlukan mutu tinggi, bebas porositas, misalnye untuk pengelasan bejana dan pipa yang akan mengalami tekanan
    Jenis-jenis elektroda hydrogen rendah misalnya E 7015, E 7016 dan E 7018.      
Untuk menghasilkan sambungan yang kuat dan bagus diperlukan banyak latihan, karena tidak mungkin hanya dengan membaca teori anda langsung bisa menghasilkan sambungan yang kuat dan bagus. Ilmu las atau welding ini akan terus berguna dan dibutuhkan selama belum ada metode penyambungan logam lain yang lebih kuat dari las

Leave a Reply

Diberdayakan oleh Blogger.