Proses pembuatan roda gigi

Proses pembuatan roda gigi



Pada kesempatan kali ini akan sedikit dijeaskan tentang proses pembuatan roda gigi secara teoritis. Untuk lebih jalasnya dapat dilihat pada langkah langkah dibawah ini :

Proses pembuatan roda gigi lurus
Spesifikasi dari roda gigi lurus ini adalah sebagai berikut :
            modul 1,5 dan Z 30

PERLENGKAPAN ALAT DAN BAHAN :
1.Mesin bubut, mesin frais universal
2.Pisau frais M 1,5
3.Kikir rata halus
4.Jangka sorong
5.Mata bor ø 15 dan ø 16 (mm)
6.Bor senter
7.Mandrel
8.Bahan : Aluminium cor, ø 50 x 38 (mm)

TINDAKAN KEAMANAN / KESELAMATAN KERJA
1.Jangan merubah kecepatan mesin ketika mesin dalam keadaan hidup
2.Letakkan semua alat ukur pada tempat yang aman / terpisah pada benda yangkasar.
3.Pakailah alat pelindung mata ketika membubut dan mengetam (mengefrais).
4.Dilarang membersihkan tatal mesin (sisa potongan bahan) pada saat mesin masihhidup.
5.Jangan meninggalkan mesin dalam keadaan hidup.

LANGKAH KERJA
1.Chek ukuran bahan dan alat bantu yang diperlukan.
2.Mempersiapkan mesin bubut dan perlengkapannya.
3.Cekam benda kerja dan sisakan ± 3mm,kuatkan.
4.Bubut rata permukaan ujung benda kerja, kemudian lepas.
5.Cekam ujung benda kerja yang telah di bubut rata seperti langkah no 4, bubut rataujung      benda kerja sehingga mencapai ukuran panjang 20 mm.
6.Lakukan pengeboran senter.
7.Lakukan pengeboran dengan diameter mata bor 15 mm.
8.Lakukan pengeboran dengan mata bor ø 16mm, kurangi kecepatan pemakanan.
9.Lepas benda kerja, kemudian pasang pada mandrel dengan diameter 16mm.
11.Cekam mandrel, kemudian bubut rata permukaan benda kerja ø 43mm.
12.Tirus bagian ujung benda kerja 2x450, lepas benda kerja.
13.Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan mesin frais.
14.Gunakan kepala pembagi dengan jumlah lobang 18.
15.Pasang benda kerja pada cekam kepala pembagi.
16.Menentukan titik nol pemakanan dengan cara :
a.Nyalakan motor spindel utama
 b.Dekatkan mata pisau frais tepat diatas benda kerja, turunkan posisi pisaudengan memutar handel penurun dan penaik meja.
c.Posisi pisau harus benar-benar sejajar (sesumbu) dengan benda kerja.
d.Turunkan hingga sedikit menyentuh benda kerja.
e.Putar pengukur pada handle penaik dan penurun meja pada posisi nol, jauhkan mata pisau frais.17.Naikkan meja frais setinggi 3,25mm, sebagai tinggi gigi, kemudian makankan, jauhkan kembali.
18.Putar piring pembagi 1kali putaran dan 6 lubang pada piring pembagi 18.
19.Lakukan langkah kerja 17 dan 18, hingga terbentuk roda gigi.
20.Lepas roda gigi dari cekam maupun darin mandrel.
21.Rapikan bagian kepala roda gigi menggunakan kikir halus.
22.Buat lubang pasak.
23.Selesai.

Perancangan pegas ulir (helical spring)


perancangan pegas ulir (helical spring)
pegas merupakan elemen mesin yang pada umumnya berfungsi melunakkan tumbukan dengan memanfaatkan sifat elastisitas bahanya, menyerap dan menyimpan energi dalam waktu singkat dan mengeluarkan lagi dalam jangka waktu yang lebih panjang, serta mengurangi getaran.
Berdasarkan beban yang dapat diterimanya pegas dapat digolongkan menjadi :
1.                                     Pegas tekan
2.                                     Pegas tarik
3.                                     Pegas puntir
Sedangkan menurut bentuknya pegas dapat dibedakan menjadi :
1.                                    Pegas ulir
2.                                    Pegas volut
3.                                    Pegas daun
4.                                    Pegas piring
5.                                    Pegas cincin
6.                                    Pegas batang puntir
7.                                    Pegas spiral atau pegas jam
Bahan pegas
Bahan pegas yang paling umum digunakan adalah baja pegas yang menurut standard JIS dilambangkan dengan SUP atau baja ST-70 yang dapat disepuh dengan baik setelah pegas terbentuk. Sifat mekanis untuk bahan SUP adalah sebagai berikut :
1.       Modulus gelincir , G = 8 x 103 kg/mm2
2.       Ultimate tensile strenght = 60 sampai dengan 70  kg/mm2
Sedangkan sifat mekanis bahan ST-70 untuk pegas adalah :
1.       Tegangan bengkok ijin = 5.000  kg/mm2
2.       Tegangan puntir ijin = 4.000 kg/mm2
3.       Modulus elastisitas = 2.200.000 kg/mm2
4.       Modulus gelincir = 850.000 kg/mm2
Parameter perancangan pegas ulir
Pada waktu pegas menerima beban tarik atau tekan (F), pada penampang (A) akan timbul tegangan puntir dan tegangn geser. Sehingga diagram benda bebasnya dapat digambar sebagai berikut :

Tegangan yang terjadi pada penampang A dapat ditulis sebagai berikut :
Tegangan maksimal = tegangan puntir + tegangan geser








Dimana :
                τ mak = tegangan geser total pada pegas, N/m2
                F = gaya aksial (tarik atau tekan ), N
                D = diameter rerata pegas, m
                d = diameter kawat pegas, m

lenturan (defleksi) pegas ulir
akibat gaya tarik tekan menyebabkan pegas akan memanjang atau memendek. Pemanjangan atau pemendekan pegas ini disebut dengan defleksi pegas.besarnya defleksi pegas ulir dapat diturunkan dengan cara analisis deformasi kawat pegas akibat puntiran.
Atas dasar hal tersebut di atas maka harus dicari harga kekakuan pegas, dengan perhitungan di bawah ini :





Dimana:
                Y = defleksi pegas, m
                G = modulus gelincir, N/m2
                n = banyaknya lilitan aktif
harga kekakuan pegas yang disusun paralel adalah sebagai berikut:
           k = k1 + k2 + k3............+ kn
sedangklan untuk pegas yang dirangkai seri dinyaakan dengan persamaan di bawah ini :




energi yang mampu disimpan pegas
energi pegas dapat dicari dengan menurunkan persamaan dasar sebagai berikut :

dengan memasukkan harga harga yang telah diperoleh dari persamaan sebelumnya ke dalam persamaan di atas maka akan diperoleh  :

dimana :
              E = energi pegas
              V = volume kawat pegas, 
              faktor koreksi wahls

Perancangan Ulir Daya



Perancangan ulir daya
Dalam teknik mesin, ulir dibedakan menjadi dua kelompok menurut fungsinya, yaitu ulir pengikat (threaded fasteners) dan ulir daya (power screws). Ulir pengikat berfungsi untuk menyambung atau mengikat antara dua elemen , contohnya berbagai macam baut. Ulir daya berfungsi untuk mendapatkan keuntungan mekanik yang besar, biasanya diterapkan pada dongkrak ulir, klem, mesin pres, ragum, dan sebagainya.
Jika membahas ulir, biasanya dikenal istilah pitch dan kisar (lead). Pitch adalah jarak antara puncak dengan puncak, sedangkan kisar adalah jarak yang ditempuh mur bila ulir diputar satu putaran. Oleh karena itu berdasarkan kisarnya ulir dibedakan atas :
1.       Ulir tunggal (kisar = P)
2.       Ulir ganda (kisar = 2P)
3.       Ulir triple (kisar = 3P)
Perhitungan besarnya sudut helik mengacu pada kisar, bukan pada pitch, sehingga dapat dirumuskan seperti di bawah ini :







Dimana dm = diameter rerata ulir

Tipe ulir daya
Berdasarkan jenis atau tipenya, ulir daya dibedakan atas tiga macam, yaitu :
1.       ulir segi empat
2.       Ulir trapesium
3.       Ulir gigi gergaji
Dari ketiga jenis ulir daya di atas yang banyak digunakan adalah ulir trapesium. Hal ini disebabkan disamping karena proses pembuatanya yang lebih mudah juga kekuatanya terhadap tegangan geser lebih tinggi dibanding ulir segi empat.

Hubungan antara momen puntir dan gaya aksial
Pada ulir daya yang digunakan untuk menjepit atau menaikkan beban, terdapat hubungan antara gaya jepit atau gaya angkat dengan momen puntir yang dibutuhkanya.
Hubungan tersebut dapat dicari menggunakan prinsip bidang miring. Hasil akhir untuk ulir trapesium akan diperoleh rumus sebagai berikut :









Dimana :
T = torsi yang digunakan untuk memutar ulir daya, Nm
W = gaya atau beban yang sejajar sumbu ulir, N
rm = jari jari rerata ulir , m
rc = jari jari rerata colar, m
μc = koefisien gesek pada colar
μ = koefisien gesek ulir dengan mur
α = sudut helik
Ɵ = sudut tekan
Efisiensi mekanisme ulir daya
Efisiensi merupakan perbandingan antara output dengan input. Dalam hal ini usaha output dengan usaha input. Untuk perhitunganya dapat dilakukan dengan perhitungan di bawah ini :






Tegangan pada batang ulir ulir
tegangan pada batang ulir, dapat berupa tegangan tarik, puntir, benkok, atau kombinasi ketiganya

Diberdayakan oleh Blogger.