Perancangan Ulir Daya



Perancangan ulir daya
Dalam teknik mesin, ulir dibedakan menjadi dua kelompok menurut fungsinya, yaitu ulir pengikat (threaded fasteners) dan ulir daya (power screws). Ulir pengikat berfungsi untuk menyambung atau mengikat antara dua elemen , contohnya berbagai macam baut. Ulir daya berfungsi untuk mendapatkan keuntungan mekanik yang besar, biasanya diterapkan pada dongkrak ulir, klem, mesin pres, ragum, dan sebagainya.
Jika membahas ulir, biasanya dikenal istilah pitch dan kisar (lead). Pitch adalah jarak antara puncak dengan puncak, sedangkan kisar adalah jarak yang ditempuh mur bila ulir diputar satu putaran. Oleh karena itu berdasarkan kisarnya ulir dibedakan atas :
1.       Ulir tunggal (kisar = P)
2.       Ulir ganda (kisar = 2P)
3.       Ulir triple (kisar = 3P)
Perhitungan besarnya sudut helik mengacu pada kisar, bukan pada pitch, sehingga dapat dirumuskan seperti di bawah ini :







Dimana dm = diameter rerata ulir

Tipe ulir daya
Berdasarkan jenis atau tipenya, ulir daya dibedakan atas tiga macam, yaitu :
1.       ulir segi empat
2.       Ulir trapesium
3.       Ulir gigi gergaji
Dari ketiga jenis ulir daya di atas yang banyak digunakan adalah ulir trapesium. Hal ini disebabkan disamping karena proses pembuatanya yang lebih mudah juga kekuatanya terhadap tegangan geser lebih tinggi dibanding ulir segi empat.

Hubungan antara momen puntir dan gaya aksial
Pada ulir daya yang digunakan untuk menjepit atau menaikkan beban, terdapat hubungan antara gaya jepit atau gaya angkat dengan momen puntir yang dibutuhkanya.
Hubungan tersebut dapat dicari menggunakan prinsip bidang miring. Hasil akhir untuk ulir trapesium akan diperoleh rumus sebagai berikut :









Dimana :
T = torsi yang digunakan untuk memutar ulir daya, Nm
W = gaya atau beban yang sejajar sumbu ulir, N
rm = jari jari rerata ulir , m
rc = jari jari rerata colar, m
μc = koefisien gesek pada colar
μ = koefisien gesek ulir dengan mur
α = sudut helik
Ɵ = sudut tekan
Efisiensi mekanisme ulir daya
Efisiensi merupakan perbandingan antara output dengan input. Dalam hal ini usaha output dengan usaha input. Untuk perhitunganya dapat dilakukan dengan perhitungan di bawah ini :






Tegangan pada batang ulir ulir
tegangan pada batang ulir, dapat berupa tegangan tarik, puntir, benkok, atau kombinasi ketiganya

4 Responses to Perancangan Ulir Daya

  1. Unknown says:

    Trus nyari tegangan yang terjadi gimana.
    Tegangan ijinnya juga.

  2. Ada yang bisa bikin ulirnya ga?
    Kalau ada silahkan hubungi saya

Leave a Reply

Diberdayakan oleh Blogger.